Jelang Operasi Ketupat 2025, Jasa Raharja Cek Jalur Mudik di Sepanjang Pulau Jawa

Nasional27 views

JAKARTA- PT Jasa Raharja menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral bidang Operasional 2025 yang diselenggarakan oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam rangka kesiapan pengamanan Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (10/3/2025).

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, mengungkapkan terkait Operasi Ketupat 2025, pihaknya telah melakukan pengecekan jalur mudik dalam dua minggu terakhir menyusuri jalan tol dan jalan nasional di sepanjang pulau Jawa. Kata dia, Jasa Raharja dapat memberi rekomendasi terkait jalan-jalan tol dan nasional yang harus diperbaiki, serta menyusun strategi preemtif dan preventif dengan menerapkan program-program keselamatan transportasi.

“Saat ini dari 12 Polda telah turun jumlah black spot, bahkan 64 persen daerah yang sering terjadi kecelakaan juga dapat turun. Itu dipastikan karena melalui program social engineering yang memiliki 2.126 kegiatan, ini sudah dilakukan dengan sangat baik,” tambahnya.

Rivan juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Mudik Gratis Kementerian BUMN 2025 rencananya akan dilaksanakan pada 27 Maret 2025 dengan target pemudik sebesar 100 ribu orang ke lebih dari 200 kota tujuan menggunakan 1.360 armada bus, 90 rangkaian kereta, dan 26 kapal laut.

“Diharapkan mudik gratis ini dapat dijalankan dengan baik tanpa ada komplikasi peserta. Jadi di 78 Kementerian BUMN sudah dilakukan rekonsiliasi, dipastikan tidak ada dobel. Jika ada yang dobel, yang diprioritaskan adalah yang pertama,” katanya.

Rivan menyoroti sejumlah aspek dalam upaya meningkatkan keselamatan dan pelayanan bagi para pemudik pada periode Idulfitri tahun ini untuk perlindungan terhadap risiko kecelakaan lalu lintas. Aspek pertama, ujarnya, adalah hasil evaluasi data dari operasi ketupat pada tahun-tahun sebelumnya.

“Dari berbagai upaya untuk mengurangi angka kecelakaan dan angka fatalitas dari korban kecelakaan, PT Jasa Raharja mencatat tren positif dalam penurunan angka kecelakaan pada tahun 2023-2024, dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi provinsi peringkat pertama dan kedua,” ungkap Rivan.

Menurut dia, sistem pendataan korban dengan interoperabilitas atau sinergi yang sangat baik menggunakan IRSMS maupun DORS dapat mempercepat pelayanan, sehingga pelaksanaan digital sudah sangat bisa dilakukan Jasa Raharja.

“Berdasarkan laporan, 508 Polres dipastikan sudah bisa melaksanakan digital, dan akan berintegrasi dengan 2.694 rumah sakit di seluruh Indonesia,” ucapnya.(ian)

Komentar