METRO, Manado- Proyek perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi Manado yang dikelola PT Angkasa Pura I (AP I) terus berlangsung meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Demikian diungkapkan, Project Manager Adhi Karya, Ugik Sugiarta kepada awak media di Kantor Adhi Karya, kompleks Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (16/12) siang.
Dijelaskan Ugik, hingga tanggal 13 Desember 2020, kemajuan perluasan Bandara Sam Ratulangi Manado telah mencapai 78,8 persen. “Proyek yang tengah berjalan ini akan meningkatkan kapasitas bandara menjadi dua kali lipat,” katanya.
Menurut Ugik, terminal penumpang yang sebelumnya memiliki luas 26.481 meter persegi dengan kapasitas hanya 2,6 juta penumpang per tahun, akan diperluas menjadi 57.296 meter persegi dengan kapasitas 5,7 juta penumpang per tahun. “Proyek ini rencananya selesai pada Maret 2021,” ungkapnya.
Ugik mengaku, situasi pandemi berdampak pada penyelesaian proyek bandara, yang harus dijadwalkan ulang. Selaku pelaksana proyek, kata Ugik pihaknya harus menyesuaikan dan beradaptasi dengan kondisi saat ini dalam setiap pelaksanaan pekerjaan. “Disamping tentunya kendala teknis seperti adanya keterlambatan untuk mendatangkan material, alat, dan uji material akibat adanya kebijakan pembatasan dari negara asal, karena sebagian besar alat dikirimkan langsung dari luar negeri,” jelasnya.
Terkait penjadwalan ulang tersebut, General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai berharap, pekerjaan proyek perluasan Bandara Sam Ratulangi ini dapat tetap berjalan lancar, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sehingga Bandara Sam Ratulangi Manado dapat segera menyambut para pengguna jasa dengan konsep baru yang lebih modern namun tetap menonjolkan nuansa daerah dalam ornamen yang ada di bandara,” ujar Minggus.
Sentuhan daerah, kata Minggus akan nampak di berbagai sudut bandara, seperti pada area check in yang memiliki ornamen berupa pohon kelapa dan berbagai sudut lainnya yang menampilkan nuansa tradisional berupa batik Tarawesan Pareday dan Bentenan dari Sulawesi Utara.
“Dalam jangka panjang, potensi pertumbuhan industri pariwisata Sulawesi Utara optimis akan tumbuh cukup tinggi. Oleh karena itu, sejak peletakan batu pertama) pada 9 Maret 2020, kami tetap berupaya terus mengerjakan proyek perluasan bandara ini dengan menerapkan beberapa penyesuaian sehingga perluasan terminal ini juga dapat segera mendukung pariwisata daerah dan pengembangan pariwisata Likupang, salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Sulut,” tukas Minggus.(71)






