Bangun SPKLU Pertama di Sulteng, PLN Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda meletakkan batu pertama pembangunan SPKLU di Sulteng, Selasa (28/9).

Hingga kini PLN telah mengelola 46 SPKLU dari rencana 67 SPKLU yang tersebar di seluruh Tanah Air sepanjang 2021

METRO- PT PLN (Persero) terus memperluas jangkauan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kini PLN tengah melakukan pembangunan SPKLU pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng), yaitu di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu. Ini dilakukan guna menyongsong era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Kehadiran SPKLU pertama di Sulawesi Tengah diharapkan dapat mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik serta terwujudnya electrifying lifestyle di kalangan masyarakat,” ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan SPKLU pertama di Sulawesi Tengah, Selasa (28/9).

Huda menilai, hadirnya SPKLU ini dapat membuka peluang pasar baru bagi masyarakat dan pengusaha penyedia kendaraan listrik serta mendukung terwujudnya electrifying lifestyle yang hemat energi dan ramah lingkungan.

“PLN berkomitmen untuk terus menambah titik lokasi SPKLU di lokasi lainnya,” jelas Huda.

Dari data yang diperoleh METRO, diketahui bahwa PLN merencanakan pembangunan 67 SPKLU yang tersebar di seluruh tanah air sepanjang 2021. Hingga kini, kata Huda perseroan telah mengelola 46 SPKLU di 33 lokasi. Hadirnya SPKLU akan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya saat melakukan perjalanan jauh.

Saat melakukan pengisian daya, pengguna kendaraan listrik hanya perlu mengakses Charge.IN yang telah tersedia di aplikasi PLN Mobile. Dengan Charge.IN pengguna kendaraan listrik dapat mengontrol serta memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di SPKLU.

Untuk pengisian daya harian kendaraan listrik di rumah, PLN juga tengah memberikan insentif. Pemilik home charging yang terkoneksi dengan jaringan PLN dan Charge.IN diberikan diskon tarif daya sebesar 30 persen pada pukul 22.00 hingga 05.00 untuk pengisian KBLBB roda empat. Selain itu, ada insentif biaya penyambungan spesial untuk tambah daya senilai Rp. 150 ribu untuk tambah daya sampai dengan 11.000 VA, dan Rp 450 ribu untuk tambah daya sampai dengan 16.500 VA.

“PLN optimis pengguna kendaraan listrik akan terus bertambah. Pada 2020, penjualan mobil listrik naik 46 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru penjualannya menurun hingga 14 persen,” kata Huda.

Ditambah, hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada tahun tersebut.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan