Bencana Sulteng (foto: ist)
METRO – Hingga Sabtu (20/10/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis bahwa dampak bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) tercatat 2.113 orang meninggal dunia serta 1.309 hilang. Selain itu 4.612 orang luka-luka dan sebanyak 223.751 mengungsi di 122 titik.
Sebaran korban meninggal dunia adalah Kota Palu 1.703, Donggala 171, Sigi 223, Parigi Moutong 15 dan Pasangkayu 1 orang.
“Semua korban meninggal dunia telah dimakamkan, baik pemakaman massal maupun milik keluarga,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu malam.
Lanjutnya, penanganan darurat dampak gempa bumi dan tsunami di Sulteng terus dilakukan hingga saat ini.
“Percepatan pemulihan dampak bencana terus dintensifkan, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar, dan normalisasi kehidupan masyarakat,” kata Sutopo.
Sedangkan masa tanggap darurat bencana masih diberlakukan hingga 26 Oktober 2018. Namun pembersihan puing-puing bangunan terus dilakukan oleh petugas gabungan bersama relawan. Sebanyak 251 unit alat berat dikerahkan untuk pembersihan lingkungan dan lainnya, baik alat berat yang dibawah kendali TNI sebanyak 64 unit maupun di bawah kendali Kementerian PU PR sebanyak 187 unit.
Sebanyak 14.604 personil gabungan dari TNI, Polri, sipil dan relawan dikerahkan untuk penanganan darurat hingga saat ini. Meskipun evakuasi korban sudah dihentikan secara resmi sejak 12 Oktober lalu. Namun hampir setiap hari korban ditemukan oleh petugas dan relawan saat melakukan pembersihan reruntuhan dan puing-puing bangunan atau lingkungan di daerah terdampak bencana.
Penulis: Marcelino
Komentar