Manfaatkan FABA, PLN Bantu Pembangunan Gereja Bukit Zaitun Tondangow

Ekonomi188 views

METRO, Manado- Menyambut Hari Listrik Nasional ke 76 yang diperingati pada tanggal 27 Oktober, PLN UPDK Minahasa melaksanakan beberapa program dalam rangka mengembangkan potensi daerah melalui pemberian program CSR/TJLSK dan juga program non CSR yang juga dapat membantu pengembangan daerah. Salah satunya penyelesaian pembangunan Gereja Bukit Zaitun di Desa Tondangow Kota Tomohon.

“Dalam program ini kami menggunakan material fly ash dan bottom Ash (FABA, red) yang berasal dari PLTU Amurang,” ujar Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu kepada awak media, saat ditemui usai acara peresmian kerjasama pembangunan Gereja Pentakosta Bukit Zaitun Tondangow, Selasa (26/10) siang.

Dijelaskan Andreas, FABA yang digunakan dalam pembangunan Gereja Gereja Pentakosta Bukit Zaitun Tondangow merupakan sisa hasil pembakaran batu bara yang berasal dari pembangkit di PLTU Amurang. FABA dapat digunakan sebagai material pengganti bahan bangunan.

“Ada beberapa program yang kami lakukan dengan memanfaatkan FABA seperti pembuatan tempat wisata di Minahasa, Gereja di Tomohon, ruang serba guna di Kodim Minahasa. Kami juga melakukan kerjasama dengan UMKM untuk pemanfaat FABA ini,” ujar Andreas.

Sebelumnya, kata Andreas FABA merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Namun berdasarkan PP No. 22 tahun 2021, jenis limbah FABA dari PLTU non stocker tersebut telah dihapus dari kategori limbah B3. “Ini disebabkan karena pembakaran batu bara pada boiler PLTU dilakukan pada temperatur tinggi sehingga kandungan unburnt carbon didalam FABA sangat minim dan lebih stabil saat disimpan,” jelas Andreas.

Ia mengatakan, pemanfaatan FABA dalam program ini melalui pembuatan material batako, dan semen mortar untuk perekatan batako, proses lapisan dinding dan pengacian. Produk batako, kata Andreas sebelum menggunakan FABA menggunakan komposisi sebesar 20 persen semen dan 80 persen pasir dengan tingkat mutu beton kelas II atau 9,38 MPA.

“Setelah menggunakan produk FABA pada tingkat mutu beton yang sama maka komposisi berubah menjadi 45 persen FABA, 15 persen semen dan 40 persen pasir,” ungkapnya.

Dari data yang diperoleh METRO, diketahui bahwa dari hasil kajian uji karakteristik terhadap FABA PLTU, yang dilakukan oleh Kementerian LHK tahun 2020 menunjukkan bahwa FABA PLTU masih di bawah baku mutu karakter berbahaya dan beracun. Hasil uji karakterisitik menunjukkan bahwa FABA PLTU tidak mudah menyala dan tidak mudah meledak, suhu pengujian adalah di atas 140 derajat Fahrenheit.

Hasil uji karakteristik FABA PLTU selanjutnya, adalah tidak ditemukan hasil reaktif terhadap Sianida dan Sulfida, serta tidak ditemukan korosif pada FABA PLTU. Dengan demikian, dari hasil uji karakteristik menunjukan limbah FABA dari PLTU tidak memenuhi karakteristik sebagai limbah B3.

Asisten II Pemerintah Kota Tomohon, Enos Pontororing yang mewakili Walikota Tomohon mengatakan bahwa bantuan dari PLN UPDK Minahasa untuk pembangunan Gereja Bukit Zaitun Tondangow merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan iman jemaat.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa FABA dari PLTU PLN di Amurang aman digunakan, dan akan membuka peluang pemanfaatannya secara maksimal. Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada PLN atas kegiatan ini. Selamat merayakan Hari Listrik Nasional ke-76,” tukas Enos.(71)

Komentar