Piala Dunia Bawa Berkah Bagi Pedagang

METRO, Amurang- Piala Dunia yang mulai digelar 21 November 2022 di Qatar yang disebut-sebut piala dunia termahal sepanjang masa. Gaungnya sampai di Minsel ditandai dengan berkibarnya bendera-bendera peserta Piala Dunia.

Imbas dari hadiŕnya piala dunia bagi para pedagang khususnya penjual bendera dunia yang ikut ajang ini, ternyata merasa di untungkan.

Seperti halnya sejumlah pedagang di pasar 54 Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kecipratan keuntungan menjual berbagai bendera dunia seperti menjual kacang goreng artinya laku keras.

Salah satunya pengakuan pak Abbas yang didampinggi istrinya bahwa semenjak satu bulan terakhir ini boleh menyetok bendera dunia dalam 1 minggu bisa 2 sampai 3 kali orderan dari Manado.

“Memang pembeli dari 1 bulan berjalan kemarin sampai hari ini sangat antusias membeli bendera fans nya, sampai-sampai 1 minggu saya order bendera 2 sampai 3 kali dari Manado,” ujar Abbas

Menurut Abbas bendera yang laku keras adalah bendera Argentina, Belanda dan Jerman, menyusul bendera Spanyol, Prancis, Portugal.

“Buktinya hari ini bendera Argentina dan jadwal pertandingan sudah habis. Benderah Argentina memang penjualnnya diatas alias laku keras kemudian menyusul bendera Belanda dan Jerman. Kalau penjualan bendera Spanyol, Prancis dan Portugal sedikit slow,” imbuhnya.

Abbas menambahkan harga bendera dijual disesuaikan ukuran dan motif bendera.

“Kita ada jual ukuran besar, sedang dan ukuran kecil, untuk harga bendera ukuran besar Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Ada juga harga yang terjangkau diukuran 1 meter dan 2 meter. Ada bendera sama ukuran tetapi beda motif seperti bendera Argentina yang ada logo dan tidak ada logo itu yang membuat harga berbeda,” pungkasnya.

Abbas menyayangkan keterbatasan modal yang dimiliknya, karena imbas dari kebakaran yang terjadi dipasar 54 Amurang waktu lalu, toko beserta isi miliknya ludes dilalap si jago merah.

“Padahal ini kesempatan menyetok lebih barang-barang dagangan apalagi ada bola dunia, begitu juga menjelang Natal dan Tahun Baru tapi apa dikata modal saya sudah tidak banyak, modal berupa barang dagangan kemarin ludes terbakar tidak ada yang selamat, sedangkan ini saja modal kami dapatkan dari simpanan perhiasan yang bisa digadai dan sebagian dijual untuk tambah modal, selain itu untuk menambah keuntungan lebih dari penjualan bendera, saya mengakali dengan cara menjahit bendera dunia sendiri yang tanpa logo,” ungkap Umi Etin istri terkasih pak Abbas.

Dilokasi yang berbeda, Ibu warni tolinggi pedagang musiman di pasar 54 Amurang, juga menjual bendera dan asesories lainnya merasa sama terberkati, sebagaimana apa yang dirasakan pedagang bendera lainnya.

“Bersyukur ada bola dunia, keuntungan penjualan bendera yang saya jual cukup lumayan bagus. Bendera ukuran 3 meter yang laku banyak, harga jual Rp 150 ribu. Selain itu bendera ukuran 2 meter saya jual dengan harga Rp 75 ribu, bendera ukuran 1 meter Rp 50 ribu,” terang warni Tolinggi.(vtr/kg)

Komentar