METRO, Manado- Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara pada bulan Desember 2023 turun 0,25 persen menjadi 112,84 dibandingkan dengan bulan November 2023 yang bernilai 113,12.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra, mengatakan perubahan NTP karena kenaikan nilai indeks harga yang diterima petani lebih rendah dari pada kenaikan niIai indeks harga yang dibayar.
“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan atau dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani,” ujar Asim, Selasa (2/01/2024).
Menurut Asim, dari lima subsektor pertanian yang dipantau pada bulan Desember, terdapat dua subsektor yang menunjukan trend kenaikan NTP yakni subsektor hortikultura yang naik cukup tinggi 13,46 persen dan subsektor peternakan yang naik sebesar 0,42 persen.
“Sementara subsektor yang mengalami penurunan yakni tanaman pangan yang turun 1,53 persen; perkebunan rakyat turun 3,24 persen; dan subsektor perikanan yang turun 1,56 persen,” ucap Asim.
Kenaikan pada subsektor hortikulutra, kata Asim merupakan dampak dari kenaikan harga komoditi hortikultura seperti cabai hijau, cabai rawit, tomat, dan cabai merah.
“Kenaikan di subsektor peternakan merupakan dampak dari kenaikan sebagian besar komoditi ternak seperti babi, bebek, telur bebek, telur ayam ras, dan lain-lain,” pungkasnya.(71)
Komentar