METRO, Manado- Menggantungkan penghidupan dari sektor pertanian masih menjadi pilihan bagi ribuan warga Sulawesi Utara (Sulut).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang periode Februari 2023-Februari 2024 sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja.
“Dalam setahun terakhir lapangan usaha pertanian menjadi sektor tertinggi yang mengalami peningkatan tenaga kerja, sekitar 56,62 ribu orang,” kata Asim Saputra, Kepala BPS Sulut.
Menurut Asim, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, perikanan sebesar 26,06 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor 16,78 persen; serta industri pengolahan sebesar 9,00 persen.
“Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah pertanian, kehutanan, perikanan sebanyak 56,62 ribu orang; pertambangan dan penggalian 10,30 ribu orang; serta jasa pendidikan 8,89 ribu orang,” ungkapnya.
“Sementara tiga lapangan usaha yang mengalami penurunan terbesar adalah industri pengolahan; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; serta konstruksi,” kata Asim menambahkan.
Data BPS juga mencatat, penduduk yang bekerja sebagai buruh, karyawan dan pegawai masih mendominasi komposisi tenaga kerja di Sulawesi Utara sebesar 40,15 persen. Sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar.
“Dibandingkan bulan Februari 2023, status buruh, karyawan, pegawai, pekerja bebas di pertanian, dan pekerja keluarga tidak dibayar mengalami kenaikan persentase. Sementara untuk status pekerjaan lainnya mengalami penurunan persentase, penurunan terbesar pada status pekerja bebas di non pertanian,” tutur Asim.(71)
Komentar