Hingga Pertengahan Tahun, Bungkil Kelapa Jadi Komoditas Ekspor Terbesar Sulut

METRO, Manado- Sejak awal tahun hingga bulan Juni 2024, bungkil kelapa menjadi komoditas ekspor pertanian Sulawesi Utara (Sulut) dengan volume ekspor terbesar.

Data Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (Barantin) Sulut mencatat, volume ekspor bungkil kelapa mencapai 56.6 juta Kg.

Kepala Barantin Sulut, I Wayan Kertanegara, mengatakan 10 besar komoditas ekspor unggulan Sulut yakni bungkil kelapa, minyak kelapa mentah, minyak kelapa, minyak sawit, minyak sawit mentah, ampas sawit, spent bleaching earth, kelapa parut, palm kernel expeller, dan santan kelapa.

“Total volume ekspor komoditi pertanian Sulawesi Utara melalui Barantin hingga pertengahan tahun 2024, mencapai sekitar 203,6 juta kilogram,” ujar Wayan.

Kata Wayan, dari segi frekuensi, kelapa parut menjadi komoditas yang paling sering diekspor sebanyak 168 kali, disusul pala biji, santan kelapa, minyak kelapa, bunga pala, bungkil kelapa, vanili, minyak kelapa mentah, air kelapa, dan buah pala.

“Produk pertanian Sulut paling banyak diekspor ke China, Vietnam, Belanda, Thailand, Jerman, dan Amerika Serikat,” jelasnya.

Wayan bilang, sebelum diekspor produk-produk pertanian wajib memenuhi standar kelayakan negara tujuan, supaya daya saing produk tetap terjaga dan keberterimaannya di negara tujuan terpenuhi.

“Semua komoditas ekspor harus memenuhi SOP yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan negara tujuan,” ungkap Wayan.

Menurutnya, agar produk pertanian tidak ditolak, Barantin secara rutin melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para eksportir terkait syarat-syarat dan standar produk di negara tujuan.

“Antara lain persyaratan finosanitary untuk tumbuhan, sertifikat hasil uji yang menyatakan tanaman bebas dari OPTK, bebas bakteri dan juga terjamin keamanan pangannya baik cemaran bakteri, maupun logam berat,” kata Wayan.(ian)

Komentar