KORANMETRO.COM – Setiap tahunnya komoditi ubi jalar atau batata di Kabupaten Minahasa Utara, sesuai data BPS menghasilkan 1000-3000an ton per tahun. Komoditi ini dapat diolah menjadi olahan modern seperti roti tawar, bolu kukus, mie ubi jalar, stik ubi jalar, selai ubi jalar, es krim dan saos ubi jalar. Selain itu juga, ternyata bisa dijadikan jajanan yang bisa memberikan peluang bisnis bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Minut.
Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Utara Denny Kamlon Lolong mengungkapkan, saat melakukan kunjungan kerja dirinya menemukan ada jajanan ubi jalar oven. Menurut Delo sapaan akrab Ketua DPRD Minut itu, di Sulut, tidak pernah dirinya menemukan jajanan ubi jalar yang dijual sebagai jajanan. Padahal bahan baku ubi jalar di daerah ini melimpah.
“Ubi manis oven ini bisa jadi referensi bagi pelaku UMKM di Minut. Saya akan memfasilitasi para UMKM untuk mendapatkan oven.Ini menjadi peluang bisnis jajanan di Kabupaten Minahasa Utara. Selain itu, para Petani ubi jalar juga bisa merasakan dampaknya jika permintaan ubi jalar meningkat,” ungkap Delon.
L:anjutnya, tanaman pangan ubi jalar yang dimasak menggunakan oven, bisa bertahan selama 1 Minggu.
“Ubi manis atau ubi jalar ini sering disajikan dengan cara direbus saat ada acara-acara. Ternyata saat dimasak menggunakan oven, juga rasanya lebih nikmat dan bisa dijadikan referensi sebagai jajanan,” papar Ketua DPC PDIP Minut ini.
Ditambahkannya, pemberdayaan UMKM dan petani menjadi konsen Fraksi PDIP yang terus dikawal menjadi program pemerintah.
“Kami akan terus mengawal pemerintahan JG-KWL agar program pemberdayaan UMKM dalam meningkatkan perekonomian serta memberdayakan Petani dalam upaya menjaga stabilitas ketersediaan pangan,” pungkas Lolong.(RAR)
Komentar