KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat deflasi bulan ke bulan Provinsi Sulawesi Utara pada September 2024 sebesar 0,54 persen.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sulawesi Utara di 4 kabupaten kota, pada September 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,66 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 102,92 pada September 2023 menjadi 106,69 pada September 2024,” ujar Aidil, Selasa (01/10/2024).
Menurut Aidil, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada September 2024, antara lain: tomat, daging ayam ras, daun bawang, kangkung, air kemasan, beras, akademi perguruan tinggi, dan daging babi. “Sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain: angkutan udara, cabai rawit, ikan malalugis, bawang merah, ikan tude, kontrak rumah, kopi bubuk, dan ikan cakalang,” ucapnya.
Aidil juga mengungkapkan bahwa pada bulan September terjadi inflasi year on year sebesar 3,66 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,69.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,31 persen dengan IHK sebesar 107,44 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,61 persen dengan IHK sebesar 105,56,” ungkap Aidil.
Ia menjelaskan, inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; serta kelompok kesehatan.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” kata Aidil.(ian)
Komentar