KORANMETRO.COM- Kawasan pesisir dan wilayah laut yang membentang luas di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) menjadikan daerah ini menjanjikan untuk dikembangkan sebagai area penyerap karbon.
Pasalnya, kawasan pesisir dan laut Minut memiliki tiga ekosistem utama sebagai penyerapan karbon, yaitu hutan mangrove, koral (terumbu karang), dan padang lamun.
Potensi ini kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dengan menjadikan Minut sebagai pilot project blue karbon (Karbon biru).
“Kami menetapkan Minahasa Utara sebagai pilot project blue karbon karena kita ingin mendapatkan insentif blue karbon dari dunia internasional,” ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulut, Tienneke Adam.
Dijelaskannya, Minut dipilih karena punya tiga ekosistem yang sangat penting untuk penyerapan blue karbon yaitu koral, padang lamun, dan mangrove.
“Ada tiga daerah di Sulawesi Utara yang sangat potensial yaitu Minut, Bolsel, dan Sangihe. Ekosistem mangrove dan terumbu karang paling besar ada di Minut, kalau padang lamun terbesar di Sangihe dan Minut,” ujar Tienneke.
Menurutnya, ekosistem mangrove di Minut jadi yang terbesar di Sulut, dengan areal seluas 4.992,95 hektare (Ha) yang membentang dari kecamatan Wori hingga Likupang.
Selain itu, kata Tienneke, areal terumbu karang Minut yang paling luas di Sulut sebesar 8.517.12 Ha. “Kalau padang lamun yang terbesar di Sangihe, kedua di Minahasa Utara,” ungkapnya.
Sulawesi Utara merupakan salah satu dari 4 Provinsi di Indonesia yang menjadi Project Blue Carbon, yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), dan Agence Francaise de Development (AFD).
Untuk diketahui, ekosistem laut dan pesisir, seperti hutan bakau, rawa asin, dan padang lamun, menyimpan ekosistem karbon biru yang berperan penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim karena mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jangka panjang.
Di Indonesia, blue carbon tersebar di ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, padang lamun, dan lahan gambut.(ian)
Komentar