Kisah Pilu Merlin Diansafar: Suami Dibunuh KKB di Yahukimo, Adik Belum Ditemukan

KORANMETRO.COM- Kesedihan mendalam terlihat jelas di raut wajah Merlin Diansafar, Istri dari Stenly Humena (43), salah satu korban pembunuhan kelompok kriminal bersenjata (KKB), di lokasi pendulangan emas Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Saat disambangi awak media di rumahnya di Desa Kawangkoan Baru, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Kamis (17/5/2025), Merlin sementara merapikan rumah karena baru saja melaksanakan ibadah pemakaman suaminya.

Menurut Merlin, suaminya tidak bisa dipulangkan karena kondisi jasad yang tidak memungkinan untuk dibawa melalui perjalanan udara, sehingga mesti dikuburkan di Yahukimo.

“Kami di sini bersama kerabat dan para tetangga mengikuti proses pemakaman melalui video live streaming,” ujar Merlin.

Kepada awak media perempuan 32 tahun ini menceritakan bahwa dirinya tak menyangka suaminya bisa dibunuh dengan kejam oleh anggota KKB. Pasalnya, menurut Merlin, selama ini beberapa kelompok KKB biasa berinteraksi dengan para penambang.

“Menurut suami saya anggota KKB biasanya datang untuk minta bahan-bahan pokok seperti beras, gula, dan rokok,” ungkapnya.

Merlin bilang, sang suami berangkat ke Papua pada bulan Februari 2025 bersama adiknya, Carles Diansafar (22), dan salah satu warga kampung.

Kata Merlin, suaminya sudah sejak muda menjadi pendulang emas. Stenly bahkan sudah beberapa kali membawa kenalan dan tetangga untuk sama-sama mendulang emas di Papua.

Berkat profesinya itu, Stenly behasil menghidupi keluarganya dengan baik, bahkan membangun rumah sendiri.

Sayang, keberangkatan pada Februari lalu merupakan kepergian sang suami untuk selama-lamanya. “Saya ikhlas meski tidak bisa memakamkan suami saya secara langsung,” ucap Merlin.

Saat ini Merlin dan keluarganya masih menanti kabar sang adik, Carles Diansapar, yang belum diketahui keberadaannya. Merlin bilang, Carles diduga sedang bersembunyi di pedalaman Papua demi menyelamatkan diri.

“Mama saya tidak tidur dua hari karena sangat terpukul dengan kejadian ini. Ditambah lagi adik saya yang belum jelas keberadaannya,” ungkapnya.

Menurut Merlin, dirinya dan keluarga saat ini terus mendoakan keselamatan sang adik, sambil terus berharap ada kabar baik dari tim evakuasi di Yahukimo.

“Kami sangat berharap pemerintah akan terus berusaha mencari adik saya. Kami tetap menantikan kabar, apa pun itu dari tim evakuasi, setidaknya kami dapat kejelasan,” katanya.(ian)

Komentar