Bupati VAP Tegaskan Kalau Terbukti Kadis KDRT Dicopot

Bupati Vonnie Anneke Panambunan

 

 

METRO, Airmadidi — Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istri yang dilakonkan oknum mantan Kadis Pemuda dan Olahraga Minahasa Utara RTS alias Toar langsung direspon Bupati Vonnie Anneke Panambunan.
Menurut Bupati oknum ASN yang saat ini menjabat sebagai Plt Kadis Kearsipan Minut itu sudah diberikan teguran.
“Iya saya sudah berikan teguran kepada oknum tersebut, dan saya sampaikan jangan lagi berbuat demikian. Kalau bisa dibiarkan baik-baik jangan langsung mengambil tindakan kekerasan,” tegas Panambunan, Senin (05/11/2018) kemarin.

Lanjut Bupati VAL, dari pemerintah sendiri baru memberikan teguran. Untuk tindakan selanjutnya masih menunggu karena belum tahu pasti juga permasalahannya.

“Kita tidak bisa memvonis, namanya juga manusia tidak tidak sempurna dan tidak luput dari kesalahan,” tutur Panambunan.
Menurutnya, kalau sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, dipastikan jabatannya harus diganti. “Iya yang pasti kalau sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pasti jabatannya harus diganti sesuai prosedur yang ada,” tegas VAP.

Bupati juga mengakui belum pernah mendengar adanya masalah perselingkuhan antara oknu kadis itu dengan salah satu ASN Pemkab berinisial DD.
“Saya kaget terkait adanya laporan dari istri (korban) yang di mana oknum kadis tersebut selingkuh dengan salah satu staf ASN Pemkab Minut karena saya tahu laporannya hanya KDRT,” aku Panambunan.

Sebelumnya diberitakan PL alias Pingkan melaporkan suaminya oknum Plt Kadis Kearsipan telah melakukan penganiayaan kepadanya.
Berdasarkan laporan nomor LP/223/X1/2018/SULUT/Res-Minut/Sek Rrl Airmadidi, korban melaporkan sang suami yang saat ini menjabat sebagai kadis di Pemkab Minut melakukan tindakan kekerasan terhadap korban pada Sabtu lalu.
Dikatakan korban, saat itu suaminya langsung mengambil telepon genggam korban, kemudian membuka aplikasi WA percakapan korban dengan orang nomor dua Polresta Manado itu.

“Iya saat itu juga saya langsung ditariknya dari dalam kamar dan menyeret keluar sambil menjepitkan tangan saya ke pintu kamar,” tutur korban.
Menurutny chatingan WA bersama Wakapolres Manado hanya perihal pekerjaan, menyangkut ijin keramaian yang diurus.

“Komunikasi saya dengan beliau hanya menyangkut pekerjaan, terkait pengurusan ijin keramaian,” keluh korban.

 

Penulis: Agust Randang

Komentar