METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Sulawesi Utara (Sulut) pada Maret 2023 mencapai 189 ribu orang.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan, jika dibandingkan dengan bulan September 2022, jumlah penduduk miskin meningkat 1,7 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin juga meningkat sebanyak 3,86 ribu orang.
“Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 tercatat sebesar 7,38 persen, meningkat 0,04 persen poin terhadap September 2022 dan meningkat 0,10 persen poin terhadap Maret 2022,” ujar Asim, saat menyampaikan data kemiskinan Sulut kepada awak media, di Kantor BPS Sulut, Senin (17/7).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022–Maret 2023 antara lain adalah:
1. Selama periode September 2022–Maret 2023, laju inflasi umum tercatat sebesar 1,13 persen.
2. Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Maret 2023 sebesar 106,12, lebih rendah di banding NTP September 2022 yang sebesar 107,82. NTP diatas 100 menunjukan harga yang diterima petani lebih besar daripada yang dibayarkan.
3. Pengeluaran konsumsi rumah tangga triwulan I 2023 sebesar Rp 11,118 triliun, lebih rendah di banding pengeluaran konsumsi rumah tangga triwulan III 2022 sebesar Rp 11,123 triliun atau turun 0,045 persen.
Asim juga mengungkapkanm, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 5,04 persen, turun menjadi 4,91 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 10,16 persen, naik menjadi 10,38 persen pada Maret 2023.
Dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin Maret 2023 perkotaan turun sebanyak 1,9 ribu orang, dari 70,90 ribu orang pada September 2022 menjadi 69,03 ribu orang pada Maret 2023.
“Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 3,50 ribu orang,” pungkasnya.(71)
Komentar