METRO, Manado- Bea Cukai Sulbagtara dan Bank Mandiri menyelenggarakan gathering dan sosialisasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) Area Sulawesi Utara, di Lantai 6 Gedung Keuangan Negara Manado, Jumat (18/8).
Gathering dan sosialisasi yang dihadiri para pelaku usaha tujuan ekspor ini membahas peran eksportasi pada cadangan devisa dan kekuatan nilai rupiah di pasar internasional.
Dalam pemaparannya, Kepala Bea Cukai Sulbagtara, Erwin Situmorang, mengungkapkan bahwa Bea Cukai dan Bank Indonesia sangat mengharapkan kerja sama dari para eksportir yang nilai ekspornya paling sedikit USD250,000.00 untuk melaksanakan kewajibannya yaitu memasukkan DHE tersebut paling sedikit 30 persen, ke dalam sistem keuangan Indonesia dalam bentuk rekening khusus DHE SDA yang diterbitkan oleh instrumen perbankan dari lembaga pembiayaan ekspor Indonesia dan atau Bank Indonesia selama jangka waktu minimal 3 bulan sejak pemasukan rekening khusus DHE SDA.
“Kebijakan ini tertuang dalam kewajiban eksportir pada PP 36 Tahun 2023, selain itu diatur juga terkait kewajiban importir, kewajiban bank, dan kewajiban LPEI,” ujar Erwin.
PP terbaru ini, kata Erwin mulai diberlakukan sejak 1 Agustus 2023. Di dalamnya diatur juga terkait insentif yang diberikan kepada eksportir yang menempatkan DHE di dalam negeri tergantung tenor yang dipilih, fasilitas tambahan lainnya yaitu pemberian status eksportir sebagai eksportir bereputasi baik, dan insentif lain yang dapat dikeluarkan K/L lain.
“Pemerintah menerbitkan kebijakan ini untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional, mendukung peningkatan dan ketahanan ekonomi nasional, serta optimalisasi pemanfaatan SDA yang dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” katanya.
Erwin menambahkan, pasca pandemi, recovery pulau-pulau penghasil komoditas masih tergolong cukup tinggi walaupun volume permintaan komoditas dari luar negeri menurun. Sedangkan untuk Sulawesi Utara, pertumbuhan ekonominya mencapai 6,3 persen sampai dengan kuartal II.
“Bersama para pelaku usaha di Sulawesi Utara, pemerintah optimis dapat mendongkrak pertumbuhan hingga menjadi lebih baik dari kondisi ekonomi pra pandemi,” pungkasnya.(71)
Komentar