METRO, Manado- Hingga akhir Agustus 2023, total Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah tersalur di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp 1,19 triliun, dengan penerima (debitur) sebanyak 40.978 orang.
Data Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mencatat, debitur terbanyak ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), yaitu 6.096 orang, sementara nominal penyaluran terbesar ada di Kota Manado sebesar Rp 276,19 miliar.
Perdagangan besar dan eceran menjadi sektor usaha dengan porsi penerimaan terbesar yaitu Rp 628,95 miliar. Disusul sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp 225,23 miliar, serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 104,25 miliar.
“Mayoritas kredit UMKM disalurkan kepada sektor perdagangan besar yang mencapai 69 persen sedangkan penyaluran kredit UMKM ke sektor lain masih terbatas,” ujar Kepala Kanwil DJPb Sulut, Ratih Hapsari Kusumawardani, saat membeberkan hasil kajian fiskal regional Sulut, kepada awak media, Senin (18/9/2023).
Ratih menjelaskan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendominasi penyaluran KUR dengan kontribusi mencapai 63 persen dari total
penyaluran KUR di Sulawesi Utara.
“Jumlah tersalur dari BRI sebesar 597,39 miliar, dengan jumlah debitur 13,304 orang,” ucapnya.
Menurut Ratih, KUR merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu usaha mikro kecil dari sisi pembiayaan.
“Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional, antara lain terhadap PDB sebesar 60,34 persen, penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen, kontribusi terhadap ekspor 14,7 persen, serta berkontribusi sebesar 58,18 persen terhadap total investasi,” katanya.
Ratih berharap, penyaluran kredit usaha pada sektor riil dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Terutama bagi para pelaku UMKM yang memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkasnya.(71)
Komentar