KORANMETRO.COM- Biaya tarif listrik selama bulan Januari 2025 menahan laju inflasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). BPS mencatat pada bulan Januari Sulut mengalami inflasi -1,10 persen (deflasi).
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menjelaskan tingkat inflasi bulanan Januari 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan
sebelumnya.
“Di bulan Desember Sulut inflasi sebesar minus 0,07 persen. Ini merupakan deflasi terdalam yang terjadi semenjak Januari 2024,” ungkap Aidil
Menurut dia, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar -10,62 persen, disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
“Dari sebelas kelompok pengeluaran, hanya kelompok perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami deflasi,” ucapnya
Aidil bilang, komoditas dominan penahan inflasi yaitu tarif listrik dan tomat. Menurutnya, kebijakan diskon listrik, utamanya pada pelanggan rumah tangga golongan tarif 450-2,200 VA, yang berlaku selama dua bulan yaitu Januari dan Februari 2025, berkontribusi besar mendorong deflasi.
“Adapun penurunan harga tomat selama bulan Januari disebabkan banyaknya pasokan tomat karena masa panen yang
sedang berlangsung,” katanya.(ian)
Komentar