KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan pertama 2025 mengalami tumbuh 5,62 persen, dibandingkan triwulan 1 2024 (year on year).
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengatakan ekonomi Sulawesi Utara secara year on year tumbuh positif, sedikit melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pada kuarter I-2024, ekonomi Sulut tumbuh 5,64 persen,” ujar Aidil, saat menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi Sulut, pada Senin (5/5/2025).
Menurut Aidil, ekonomi Sulut di triwulan I-2025 ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat, sehingga mampu tumbuh 5,62 persen
“Jika dibandingkan triwulan 4 2025 terkontraksi sedalam 7,66 persen,
mengikuti pola musiman tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan paling signifikan pada triwulan 1-2025, yakni transportasi dan pergudangan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Aidil bilang, lapangan usaha transportasi dan pergudangan di triwulan I-2025 mengalami pertumbuhan yang paling impresif, didorong mobilitas masyarakat pada triwulan ini menunjukkan pertumbuhan yang ekspansif.
“Momentum libur panjang dan cuti bersama dalam rangka perayaan Imlek, Nyepi, dan Idulfitri, memicu tingginya pergerakan penumpang transportasi umum, baik angkutan darat, laut, maupun udara,” jelas Aidil.
Sementara itu, pertumbuhan lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial ditopang oleh peningkatan realisasi belanja pegawai pemerintah untuk institusi kesehatan.
“Selain itu, peningkatan jumlah pasien pada klinik dan rumah sakit swasta turut mendorong aktivitas sektor ini,” paparnya.
Pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh positif disebabkan oleh dimulainya musim panen raya komoditas padi dan jagung, serta meningkatnya produksi komoditas perkebunan, peternakan, dan perikanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri.
Aidil bilang, adanya momen hari besar keagamaan yaitu Imlek, Nyepi, Ramadan, dan Idulfitri, mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di Sulawesi Utara.
“Pencairan tunjangan hari raya untuk ASN dan pekerja swasta sebelum Lebaran mampu memperkuat konsumsi domestik dan mendorong perputaran ekonomi di berbagai sektor,” jelasnya.(ian)
Komentar