Rayakan HUT ke-63, Permesta Tegaskan Peran Untuk NKRI

Gubernur saat menghadiri Hut ke 63 permesta

METRO- Perayaan HUT ke-63 Perkumpulan Perjuangan Semesta (Permesta) dilaksanakan pada Senin (2/3/2020), di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).

Sekitar 2000 orang menghadiri acara ini, termasuk didalamnya Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Sekjen Perkumpulan Permesta dan Ikaselampe (Ikatan Keluarga Seluruh Anggota Permesta) sekaligus mewakili Ketua DPP Angelica Tengker yang juga Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Izer Lisangan, Ketua DPD Permesta Sulut George Umpel, Kaban Kesbangpol Provinsi Sulut Steven Evans Liow S.Sos., MM, Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel S.IK., MH, Wakil Bendahara Umum DPP Permesta yang juga mewakili Kerukunan Keluarga Kawanua Refly Mandagi, Ketua Angkatan Muda Permesta Drs Charles Umpel M.Si, panitia yang diketuai Dicky Umpel serta para pelaku Permesta dan para generasi muda atau anak cucu Permesta.

Dalam sambutannya, Olly Dondokambey mengatakan, peringatan HUT ke-63 Perkumpulan Permesta dapat dijadikan momen untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang arti Permesta, dimana Permesta itu bukan pemberontak namun untuk mengkritisi pemerintah yang tidak memihak kepada masyarakat daerah.

“Pertemuan ini bisa membawa hikmat bagi kita semua. Besok saya akan berangkat dan akan mempresentasikan ke Bappenas dan salah satu presentasi saya yaitu jalan tol dari Airmadidi ke Amurang, dan nantinya jalan tersebut akan diberi nama jalan Permesta,” ujar Olly Dondokambey.

Ribuan anggota perkumpulan permesta hadiri HUT ke 63

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Refly Mandagi menyebut, Permesta hebat dalam mencapai tujuan dan hasilnya dirasakan saat ini dengan betapa majunya pembangunan di Sulut.

“Kehadiran semuanya saat ini, menjadi sebuah dorongan bagi generasi muda kita,” kata Refly.

Kehadiran Gubernur secara khusus dalam perayaan ini ditengah padatnya agenda yang harus dijalani pun menguatkan kalimat Permesta bukan pemberontak, terutama setelah disahkannya organisasi ini secara resmi oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sekjen DPP Perkumpulan Semesta dan Ikaselampe yang hadir mewakili Dewan Pengurus Pusat (DPP), Izer Lisangan pun menjelaskan, dulu dinamakan Ikaselampe karena saat itu masih belum bisa menggunakan Permesta, penggunaannya baru dimulai saat Kemenkumham secara resmi mensahkannya.

“Setelah disahkan, dilaksanakan seminar yang hasilnya yaitu dibentuk tim kecil yang nantinya akan menyusun materi-materi untuk diusulkan dalam kurikulum. Ternyata untuk materi sejarah, juga turut diambil dari Kementerian sehingga nanti materinya akan dipakai untuk mengedukasi bahwa Permesta bukan pemberontak dan apa itu Permesta,” ucap Izer.

Peran Permesta untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pun nyata dalam pembangunan nasional dan daerah, diantaranya melawan radikalisme, otonomi daerah dan adanya perwakilan daerah daerah di MPR DPR.

“Satu lagi yang belum terwujud yaitu pemberantasan korupsi,” tutup Izer.(rilis)