Tanggapi informasi yang beredar di media sosial
METRO, Bitung- Walikota Bitung Maurits Mantiri merespon informasi berupa video yang diunggah akun Instagram @hotmanparisofficial. Informasi itu menyatakan ada warga kurang mampu di daerah ini yang tidak pernah dibantu pemerintah. Nyatanya, informasi tersebut tidak benar.
Tangkapan layar unggahan itu didapat kalangan wartawan pada Rabu (15/09) kemarin. Informasi yang termuat di dalamnya menyatakan ada keluarga di Kelurahan Empang, Kecamatan Maesa sangat membutuhkan bantuan pemerintah. Salah satu anggota keluarga itu bernama Sumarni Gobel.
Warga yang bernama Sumarni Gobel disebutkan memiliki dua anak bernama Fatimah dan Musa. Baik ibu dan kedua anaknya berstatus penyandang difabel. Keluarga ini digambarkan mempunyai kehidupan sehari-hari yang sulit dan sangat menderita.
Sontak saja, Maurits dibuat penasaran dan terenyuh dengan informasi itu. Ia langsung merespon dengan mencari tahu keberadaan tempat tinggal keluarga dimaksud. Didampingi Give Mose selaku Kepala Dinas Sosial serta Camat Maesa Herny Posumah, ia mendatangi Kelurahan Kakenturan Satu, Kecamatan Maesa.
Sekedar meluruskan, Bitung memiliki 69 kelurahan dan tidak ada satu pun yang bernama Empang. Itu hanya nama sebuah daerah yang wilayahnya terbagi dalam dua kelurahan, yakni Kakenturan Satu dan Bitung Timur.
Maurits mendapati Sumarni Gobel dan keluarganya tinggal di dekat Masjid Al Falah, Kelurahan Kakenturan Satu. Ia juga melihat kondisi fisik Sumarni dan anaknya sesuai dengan informasi yang disampaikan. Akan tetapi, ketika dikroscek soal bantuan pemerintah ternyata informasi itu keliru.
Sumarni dan keluarganya terdata sebagai penerima bantuan, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan program Bedah Rumah, serta bantuan dampak pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Camat Maesa Herny Posumah.
“Mereka berstatus penerima bantuan. Untuk PKH setiap bulan mereka menerima,” ungkapnya seraya dibenarkan Kepala Dinas Sosial Give Mose.
Pernyataan itu dibenarkan oleh Fatimah selaku anak Sumarni. Ia mengaku keluarganya beberapa kali menerima bantuan, termasuk PKH.
“PKH tiap bulan dapat Rp 200 ribu langsung di rekening,” ucapnya.
Fatimah juga menceritakan soal video keluarganya yang diunggah Instagram @hotmanparisofficial. Dirinya mengaku tidak tahu sama sekali perihal itu.
“Kami tidak tahu. Waktu itu mereka datang ambil gambar tapi siapa mereka kami tidak tahu. Dan untuk apa juga kami tidak tahu-menahu. Mereka ambil gambar di sini dan di rumah sebelah,” beber Fatimah yang didampingi suami Wisnu Datunsolang.
Maurits sendiri tidak mempermasalahkan beredarnya video tersebut. Ia justru berterima kasih kepada pihak yang sudah menyebarkan informasi itu. Baginya, hal semacam ini lumrah di tengah era digitalisasi.
“Itu biasa di era media sosial seperti sekarang. Saya malah berterima kasih karena sudah diberitahu. Saya bisa cek langsung ke warga yang bersangkutan dan mendapatkan fakta yang sebenarnya,” tukas dia.
Maurits mengakui informasi dimaksud tidak sesuai dengan kenyataan. Akan tetapi, dari hasil bincang-bincangnya dengan anggota keluarga Sumarni Gobel, justru ada informasi penting lain yang didapatkan. Ia jadi tahu jika anggota keluarga itu tidak terdata sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Mereka mengaku tidak punya kartu BPJS karena ada dokumen kependudukan yang tidak lengkap. Dari situ saya langsung minta Lurah dan Camat untuk membantu. Kebetulan juga ada Kadis Sosial jadi lebih lengkap. Selain itu, ternyata ada anak mereka yang masih bayi tidak pernah ke Posyandu. Mereka mengeluhkan itu dan saya minta pihak terkait untuk memberikan pelayanan. Kasihan anaknya, dia butuh layanan Posyandu untuk memastikan kesehatannya,” ucap yang bersangkutan.
Lebih lanjut, kepada wartawan Maurits menyatakan kondisi di atas jadi pembelajaran. Ia menyadari kualitas pelayanan aparat pemerintah masih belum sesuai harapan, terutama yang berada di level paling bawah.
Karena itu, ia meminta seluruh jajaran di tingkat kelurahan, baik itu Lurah, Pala dan Ketua RT, harus lebih proaktif mengontrol warganya. Ia mengingatkan mereka untuk mendekatkan diri ke semua warga tanpa terkecuali, untuk kemudian diberikan pelayanan sesuai kebutuhan.(69)
Komentar