METRO, Manado- Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Kristo Ivan Lumentut mengatakan dari hasil kunjungan ke BPH Migas, ada dua poin penting yang bisa menyelesaikan kelangkaan solar di daerah ini.
“Intinya kami mendorong Pemerintah Daerah untuk meminta tambahan kuota solar bersubsidi. Kami juga meminta Pertamina agar mengambil langkah untuk memperlancar distribusi penyalurannya ke SPBU,” kata Ivan ketika diwawancarai soal antrian solar di Sulut yang kian panjang, Senin (4/4/22) sore.
Dijelaskan politisi Demokrat ini, dari hasil kunjungan tersebur, BPH Migas mengakui kuota BBM jenis solar subsidi tahun 2022 di luar perencaan.
“Hasil dari BPH Migas kemarin memang hanya Sub koordinat, BPH Migas juga mengakui bahwa kuota 2022 itu di luar dari perencanaan. Mereka mengakui karena memang masih dalam situasi pandemi covid, jadi mereka hanya mengatur sedikit. Tidak tahunya laju perbaikan ekonomi luar biasa. Jadi pertumbuhan ekonomi cukup baik,” jelas Ivan.
Oleh karena itu kata Ivan lagi, pihak BPH Migas sedang meminta tambahan dari DPR RI atau Kemenkeu untuk menaikkn kuota dari BBM jenis solar bersubsidi.
“Di satu sisi mereka juga mempersilahkan Pemda Sulut menyurat secara resmi untuk tambahan kuota, karena menurut informasi dari Biro Ekonomi solar subsidi kita sudah lewat dari kuota yang disiapkan,” beber dia.
Untuk itu, DPRD minta agar Pemprov dapat meminta solar subsidi, dan juga meminta kepada penyalur atau distributor agar supaya dapat didistribusikan.
“Karena realita sekarang solar subsidi itu, seminggu kadang hanya 3-4 kali masuk,” tukas Ivan.(37)
Komentar