Bara Hasibuan saat berkunjung kembali ke pertambangan Bakan.
METRO, Manado- Bara Hasibuan benar-benar peduli dengan kondisi pertambangan rakyat di Sulawesi Utara. Ia memboyong sejumlah anggota Komisi VII DPR RI meninjau lokasi pertambangan di bukit Busa, Bakan, Bolmong yang longsor hingga menelan kurang lebih 28 jiwa, Kamis (21/3/2019).
Mereka di antaranya, Prof Kurtubi dari Fraksi Partai Nasdem, Ihwan Datu Adam Fraksi Partai Demokrat dan Peggy Patricia Patipi dari Fraksi PKB. Bara sendiri bertindak sebagai ketua tim.
Rombongan tiba di bandara Sam Ratulangi pukul 06.55 Wita dari Jakarta, dan langsung menuju desa Bakan, tepatnya di wilayah Konsesi PT J Recources Bolmong.
Usai melihat lokasi tambang maut, Bara Hasibuan menyampaikan hasil kunjungannya. Menurut anggota DPR RI dari dapil Sulut ini, pihaknya sangan prihatin karena tragedi semacam itu bukan yang pertama kalinya, dan tidak hanya ada di Sulawesi Utara namun dihampir semua wilayah Indonesia.
“Tambang ilegal seperti tidak hanya ada di Sulut, tetapi hampir semua wilayah Indonesia ada aktifitas seperti ini. Sehingga yang perlu didorong adalah bagaimana aktifitas itu menjadi legal dan memberikan jaminan keselamatan bagi penambang sendiri,” ungkap Bara.
Ia mengatakan, pertambangan rakyat sangat membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah, meski tambang Busa itu masuk dalam konsesi PT JRBM.
“Perlu ada perhatian dan ketegasan Pemerintah. Kemarin Presiden secara tegas menghentikan aktifitas pertambangan pasir besi ilegal, karena berbahaya. Nah saya yakin aktifitas tambang yang seperti ini jika ada ketegasan pasti tidak akan ada korban jiwa,” tandas dia.
Di sisi lain politisi Partai Amanat Nasional itu mendorong agar PT JRBM memperhatikan para korban dengan cara memberikan santunan.
“Saya mengapresiasi keterlibatan perusahaan dalam evakuasi saat itu. Tapi saya pikir harus adalah santunan dari pihak Perusahaan. Apa lagi insiden itu terjadi di wilayahnya, dan ada regulasi yang mengatur, seperti PP nomor 11 tahun 2018,” tambah dia.
Turut mendampingi kunjungan tersebut, Direktur PSAB J Resources Asia Pasific, Edi Permadi, Perwakilan Kementrian ESDM, Kadis Pertambangan Sulut, dan DLH Kabupaten Bolmong. (YSL)
Komentar