1.246 orang segera bertugas
METRO, Bitung- Pemkot Bitung menuntaskan rekrutmen tenaga harian lepas atau THL. Sebanyak 1.246 orang dinyatakan lulus seleksi dan siap bekerja. Namun begitu, penilaian miring atas proses itu tetap mengemuka.
Meiva Woran selaku Kabag Hukum Setda Bitung membenarkan hal ini. Dikonfirmasi akhir pekan lalu via ponsel ia menyatakan rekrutmen sudah berakhir.
“Iya, sudah semua,” ujarnya melalui layanan WhatsApp Messenger.
Nama-nama yang lulus seleksi sudah diumumkan secara terbuka. Masing-masing perangkat daerah mengambilnya dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
“Kalau ada yang belum (diumumkan) berarti KPD-nya (kepala perangkat daerah,red) terlambat mengambil di Badan Kepegawaian,” sebut Meiva.
Lebih lanjut, ia memastikan jumlah THL yang direkrut sebanyak 1.246 orang. Jumlah itu ditetapkan berdasar kebutuhan yang dimiliki Pemkot Bitung. Selain itu, jumlah tersebut juga menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
THL yang diangkat sambung dia, tidak ada yang berstatus pendatang baru. 1.246 orang yang lulus seleksi adalah THL yang sudah bekerja di Pemkot Bitung sejak tahun 2020. Artinya, ia mengakui ada sebagian THL yang tidak lagi direkrut karena alasan pengurangan.
“Karena menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. Makanya dalam rekrutmen kami melakukan evaluasi berdasarkan kinerja masing-masing THL,” terang Meiva.
Sementara itu, sorotan atas rekrutmen THL kembali datang dari publik. Pengamat pemerintahan Petrus Rumbayan mempertanyakan urgensinya.
“Apa urgensinya buru-buru direkrut? Bukankah sekarang aparat pemerintahan masih lebih banyak bekerja dari rumah? Ada imbauan work from home (WFH) karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” tanyanya.
Selain itu kata Petrus, Pemkot Bitung sejatinya harus menghormati Walikota dan Wakil Walikota terpilih. Mengingat dalam waktu dekat mereka segera bertugas sehingga rekrutmen THL dipending dulu. Petrus menganggap kebijakan strategis seperti itu tak perlu diambil pemerintahan yang segera berakhir.
“Tidak ada THL pun pemerintah sekarang tidak terganggu. Lagipula ini masa transisi, 1,5 bulan lagi pemerintahan baru sudah bertugas. Jadi amat mengherankan mengapa rekrutmen THL tetap dipaksakan,” tuturnya.(69)
Komentar