METRO, Manado- Belanja APBN Regional Sulawesi Utara hingga akhir November 2023 mencapai Rp 19,41 triliun atau terealisasi 84,74 persen dari pagu anggaran. Angka ini mengalami kontraksi 2,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2022.
Dana transfer ke daerah (TKD), belanja pegawai dan dan belanja barang menjadi komponen belanja terbesar yang ada. Belanja barang telah terealisasikan 74,4 persen dari total pagu, sementara realisasi belanja modal mencapai 64,95 persen.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan, Ratih Hapsari Kusumawardani, mengungkapkan TKD yang telah disalurkan mencapai Rp 11,73 triliun atau 90,36 persen dari pagu.
“TKD terkontraksi minus 5,27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Penyalurannya masih tertahan pemenuhan dokumen persyaratan oleh Pemda,” ujarnya.
Penerima TKD tertinggi adalah Pemprov Sulut senilai Rp1.967,99 miliar, dan terendah di Kota Kotamobagu Rp 439,25 miliar.
“Secara persentase, dari total alokasi TKD tertinggi adalah Kabupaten Minahasa Tenggara 96,01 persen dan terendah adalah Bolaang Mongondow 86,43 persen,” jelas Ratih.
Dana TKD Sulawesi Utara, kata Ratih didominasi oleh dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp 7.806,23 atau 93,27 persen dari pagu. “DAU, dana desa dan dana insentif daerah menjadi komponen TKD yang tumbuh positif,” ungkap Ratih.
“DAU menempati porsi terbesar realisasi TKD di wilayah Sulawesi Utara, disusul DAK non fisik sebesar Rp1,48 triliun,” ucapnya.
Adapun belanja pemerintah pusat yang terdiri dari komponen belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal, pada bulan November 2023 mengalami pertumbuhan positif.
“Belanja pemerintah pusat mengalami peningkatan serapan. Hingga akhir November sudah terealisasi Rp 7.682,54 miliar,” tutur Ratih.
Ia mengatakan, realisasi belanja barang semakin meningkat, realisasi tertinggi berada pada Kementerian PUPR, khususnya Satuan Kerja PJN Wilayah II dalam bentuk belanja jalan, irigasi dan jaringan untuk diserahkan kepada masyarakat.
“Sementara belanja modal direalisasikan antara lain untuk pembangunan Bandar Udara di Bolaang Mongondow senilai Rp 185,5 miliar; pembangunan jalan nasional provinsi di Jalan Esang-Rainis, Rp 60 miliar; serta pembangunan penahan beban dan bangunan pelengkap lainnya di Bendungan Lolak sebesar Rp 80,3 M dan Revitalisasi Danau Tondano realisasi Rp109,5 M,” pungkas Ratih.(71)
Komentar