GUNA menghasilkan atlet berprestasi hingga level nasional bahkan internasional, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara perlu mempertahankan bahkan mengoptimalkan Program Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP).
Sebab, dari tiga medali emas yang diraih Kontingen Sulut di PON XX Papua, dihasilkan oleh atlet yang pernah mengecap program PPLP. Mereka adalah Farrand Buyung Papendang dan Juandi Abas dari Cabor Tinju dan Angelina Runtukahu yang pernah digodok PPLP Karate sebelum beralih ke Cabor Muaythai.
Selain ketiga atlet tersebut, atlet medali PON XX Papua yang juga pernah mengecap program PPLP adalah Miki Wowor dari Cabor Selam. Peraih medali perak dan perunggu di nomor finswiming tersebut sebelumnya adalah atlet binaan PPLP Sulut Cabor Renang, yang dilatih oleh Jimmy Rorintulus.
Di Cabor Bulutangkis, peraih medali perunggu yakni Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay juga tercatat sebagai atlet binaan PPLP Sulut. Ia pernah digodok di PPLP Sulut yang ditangani oleh pelatih Jefri Lantang.
Bahkan, jika mengamati sejumlah atlet yang tergabung dalam Kontingen Sulut di PON XX Papua, juga terdapat beberapa atlet jebolan PPLP Sulut. Mereka adalah Hidayat Limuno, Asadin Pasi dan Ericke Gita Watung dari Cabor Pencak Silat dan Vhelen Sampelan dari cabor karate.
Rencana Kemenpora untuk menutup program PPLP Cabor Tinju dan Anggar di Sulut perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulut. Sebab, kedua cabor tersebut masih memiliki harapan besar untuk meraih prestasi di PON XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.(dni)
Komentar